Minggu, 13 Oktober 2013

Siapa diri saya

Saya gila menulis hari ini. Mungkin hanya wujud pelarian dari final paper yang seharusnya sudah saya buat draft-nya. Saya tidak punya inspirasi. Seorang Dosen pernah berkata, "Ada 3 alasan orang menulis, pertama, untuk mengungkapkan sesuatu, kedua, untuk mencari tahu sesuatu, dan yang terakhir, karna saking tidak tahu.". Saya pikir saya masuk kategori yang terakhir, sering kali saya menulis karena saking tidak mengerti apa yang harus ditulis. Aneh memang.

Mengenai menulis, saya terpikir soal orang-orang di sekitar saya. Orang-orang terdekat saya. Sulit untuk menyatakan suatu hal dari hati paling dalam, kalau pendengarnya adalah orang-orang yang hidup bersama kita, yang non stop kita lihat wajahnya 7 hari 24 jam. Keluarga. Orang tua. Saudara. Kadang jadi orang terakhir yang tahu siapa diri kita sebenarnya. Apa yang kita mau sesungguhnya. Untuk kasus saya, malah sering kejadian.

Rasanya jauh lebih nyaman bicara pada orang yang baru kita kenal. Tanpa takut dihakimi atas pandangan seseorang terhadap kita. Saya bebas bicara. Saya bisa tunjukan siapa diri saya. Alhasil, tidak ada satupun saudara saya yang tau saya suka menulis. Saya selalu diam-diam saat menulis, pergi ke ruangan lain untuk sekedar membuka laptop dan mengetik. Saya kurang suka menulis tangan. Tulisan saya tak karuan.

Orang tua pun baru sadar saya senang menulis saat saya bilang saya ingin masuk sastra. Ketika beberapa tulisan saya berhasil menjuarai lomba yang tidak bisa dibilang gampangan, ibu saya baru berkata "Berarti kamu punya bakat, kembangankan saja. Beli buku-buku yang bisa menginspirasi kamu.". Saya cuma ingin tertawa. Ketika seorang ibu menjadi salah seorang yang terlambat mengetahui apa minatmu, bukan kah agak ironis.

Memang hidup seperti ini tidak enak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar