Minggu, 13 Oktober 2013

Catatan Seorang Demonstran, buku idaman.

Saya benar-benar naif hari ini. Dengan setumpuk tugas yang harusnya jadi oleh-oleh hari libur, saya malah berkutat disini dengan alih-alih ingin menghidupkan lagi blog saya yang nampaknya tidak bisa lagi diselamatkan. Padahal saya ragu blog ini masih dihiraukan oleh orang-orang. Ya, memang seperti itu. Saya tidak peduli.

Beberapa hari lalu saya senang tak karuan, buku yang saya cari sejak beberapa tahun silam akhirnya ada di genggaman. Pencarian saya ke semua toko buku besar itu berakhir pada satu toko buku petakan pinggir jalan. Tempat yang biasa jadi tempat mahasiswa beli photo copy-an buku pelajaran itu sekarang benar-benar saya agungkan. Dan demi Tuhan, buku itu bukan hasil photo copy-an. Buku yang pertama kali diterbitkan beberapa puluh tahun lalu itu cetakan asli, bahkan cover-nya pun sama persis. Saya ingat, itu cetakan kedua belas.

Catatan Seorang Demonstran. Iya. Buku itu yang saya maksud. Salah satu bukti nyata keabadian pesona Gie, sekarang ada dalam genggaman saya. Saya merasa terlengkapi. Sempat ada diskusi singkat antara saya, si bapak petugas toko, dan mbak-mbak yang sedang beli puluhan buku photo copy-an untuk kelasnya. Kami bertiga sama-sama tertarik soal Gie, meskipun saya yakin saya yang paling tahu soal Gie di antara kami. Saya betul-betul tidak terima saat si bapak pemilik toko bilang kalau mayat Gie tidak pernah ditemukan, langsung saya tolak argumen itu mentah-mentah. Memang mayat Gie tidak langsung dievakuasi, saya lupa butuh waktu berapa lama tepatnya evakuasi itu, tapi saya tahu akhirnya mayat Gie dievakuasi dan dimakamkan dengan layak.

Rasanya miris sekali bila saya mengingat kisah hidupnya, tapi lebih miris lagi kisah matinya. Saya ingat kata-kata yang ditulis dalam buku itu, tubuh Gie dibawa dengan dibalut plastik dan digantungkan di bambu. Sungguh prihatin keadan Mahameru saat itu. Saya berpikir, dibanding sepi yang ia rasakan di setiap detik hidupnya, pasti jauh lebih sepi terbungkus dalam plastik itu.

Sudah setengah jalan, saya mau cari Orang-orang di persimpangan kiri jalan setelah yang ini selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar