Senin, 28 November 2011

tak perlu bermimpi

ia tersenyum. menatap pada satu titik yang entah karena sebab apa ia anggap menarik. sehelai daun, kering dan mati. bahkan daun itu sudah tak utuh lagi. dan ia terus tersenyum...

aku ada tak jauh darinya, berdiri mematung dengan wajah dan pikiran penuh pertanyaan.
apa yg kau lakukan?
apa yang kau pikirkan?

pikiranku mulai bermain, liar dan tak tentu arah tujuannya.
sementara disudut lain, kau masih tetap tersenyum bersama khayalan dan mimpi mu.

hari ini kau benar2 berbeda. tak seperti biasanya.
pasti sesuatu tengah mengisi pikiranmu, sesuatu yang kau suka. sesuatu yang pasti kau cinta.
dan yang hingga kini ku yakini adalah, aku bukanlah jawabannya.

semua orang tau, kita dekat tak seperti layaknya laki2 dan perempuan yang menjalin hubungan pertemanan. semua orang tau, hubungan kita lebih dari itu.

tapi ada 2 hal yang semua orang tak tau..

pertama, kita tak pernah benar2 sedekat itu.
kita tak pernah saling berhubungan lewat jejaring sosial, sms, apalagi telepon. kita tak pernah jalan bersama atau menghabiskan waktu diluar sekolah bersama2.. dan kenyataannya.. hubungan kita hanya sebatas pintu kelas saja.
kedua, mereka tak tau, semua orang tak tau, bahwa aku berharap menembus batas hubungan kita itu...

aku yakin sesuatu tengah mengisi pikiranmu, sesuatu tentang seseorang dalam mimpimu, seseorang dalam khayalanmu.
dan aku yakin, seseorang itu bukanlah diriku.

dan kau tetap duduk disudut itu,
menatap pada satu titik tanpa memperdulikan aku yang ada di dekatmu.
menatap pada satu titik dan tetap mempertahankan senyum dibibirmu.

kau pasti tau,
untuk bersamaku, kau tak perlu bermimpi seperti itu.

dan sekarang aku tau,
kau memang bukan tengah memimpikan aku.

breathe

I see your face in my mind as I drive away,
Cause none of us thought it was gonna end that way.
People are people,
And sometimes we change our minds.
But it's killing me to see you go after all this time.


Music starts playin' like the end of a sad movie,
It's the kinda ending you don't really wanna see.
Cause it's tragedy and it'll only bring you down,

Now I don't know what to be without you around.

And we know it's never simple,
Never easy.
Never a clean break, no one here to save me.
You're the only thing I know like the back of my hand,


And I can't,
Breathe,
Without you,
But I have to,
Breathe,
Without you,
But I have to.

Never wanted this, never wanna see you hurt.
Every little bump in the road I tried to swerve.
But people are people,
And sometimes it doesn't work out,

Nothing we say is gonna save us from the fall out.

And we know it's never simple,
Never easy.
Never a clean break, no one here to save me.
You're the only thing I know like the back of my hand,


And I can't,
Breathe,
Without you,
But I have to,
Breathe,
Without you,
But I have to.


It's two a.m.
Feelin' like I just lost a friend.
Hope you know it's not easy,
Easy for me.
It's two a.m.
Feelin' like I just lost a friend.
Hope you know this ain't easy,
Easy for me.


And we know it's never simple,
Never easy.
Never a clean break, noone here to save me.



BIG THANKS to Taylor Swift!
ini lagu keren banget.
keren karna bisa bikin aku sesak nafas waktu ngedengerinnya.
keren karna bisa nyampaikan apa yang gak bisa aku katakan.
atau apa yang percuma aku katakan.

Jumat, 25 November 2011

the empty chair

mereka ada disana, 5 orang terpenting dalam hidupku yang duduk tepat di barisan paling depan kursi penonton yang sengaja ku siapkan. orang2 spesial, dengan kursi2 yang spesial. semua ada, kecuali 1 orang yang sebenarnya sudah berjanji akan menghadiri penampilan perdana sahabatnya ini. aku gelisah, berulang kali aku lihat jam ditangan sambil mengoceh dalam hati "Kapan kau akan datang? pertunjukan akan segera dimulai, dan aku yakin kau tak mau kelewatan.."

tak pernah seperti ini sebelumnya, aku kenal kau begitu dekat. setidaknya cukup dekat untuk mengerti bahwa kau tak akan pernah melewatkan event besar sahabatmu. cukup dekat untuk mengerti bahwa kau akan lakukan apa saja untuk hadir tepat waktu. kau benci keterlambatan, kau benci ketidakpastian. tapi lihat sekarang. lihat kursi kosong di barisan paling depan. seharusnya seseorang telah duduk manis disana, menyaksikan penampilan perdana sahabatnya... sejak 5 menit yang lalu...

aku masih bertanya-tanya, pasti ada sesuatu yang cukup gila untuk menghancurkan gelar "mr. on time" yang selama ini dengan bangganya kau sandang. tapi ini memang bukan hari keberuntunganmu, kau membuat gelar itu tak lagi berlaku. tapi kenyataannya, aku masih menunggumu, menunggumu duduk dikursi itu... sejak 30 menit yang lalu...

aku masih ingat ketika itu, 2 tahun lalu tepat saat hari jadiku yang ke-17. sweet seventeen yang tentunya hanya ku alami sekali seumur hidupku. dan aku sempat ragu kau akan datang tengah malam bila untuk sekedar mengetuk pintu kamar ku dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan kue tart ditanganmu. mengingat saat itu hujan deras dan aku yakin kau tak akan mampu melewati hujan itu. kau bisa terkena flu berat selama 2 atau 3 minggu. aku tak mau. lalu suara itu tiba2 memecah keheningan ditengah derasnya hujan, suara ketukan pintu kamar yang sedari tadi ku impikan. tepat waktu seperti biasa, di menit pertama hari sabtu tanggal 26 september 2009. ku temukan kau basah kuyup tak karuan di balik pintu, dan kau mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku, aku sampai menangis karena tak tega melihat sahabatku yang gila menantang penyakit dengan hujan-hujanan tengah malam seperti itu. lalu perasaan terharuku seketika berubah jadi keinginan untuk menampar wajahmu saat kau bilang "Maaf aku tak sempat beli kue tart, tadi aku ada urusan di kampus hingga jam 10.30, toko kue sudah pada tutup.." betapa bodohnya kamu, apa kamu tak mengerti bahwa melihatmu ada disini pun sudah menjadi hadiah paling menabjubkan yang pernah ada, melebihi kalung berlian apalagi hanya kue tart. kau memang bodoh, bodoh dan nekat. kau sahabatku yang bodoh dan nekat. dan aku menyayangimu..

aku sadar, kau memang orang paling tepat waktu di dunia ini, dan aku percaya ada suatu hal yang benar2 gila terjadi  hingga kau kehilangan waktu berhargamu itu. dan inilah kenyataannya sekarang, seluruh lampu teather sudah dimatikan, pertunjukan sudah selesai, tak ada satupun orang disini kecuali aku, menunggumu duduk dikursi itu, sejak berjam-jam yang lalu...