Sabtu, 05 Januari 2013

surat cinta, sepertinya.

saya gak tau harus mulai dari mana. mungkin saya memang gila. anomali. sinting. atau apalah itu namanya. tapi saya gak bisa berhenti berpikir soal kamu. soal cerita kamu. soal tulisan-tulisan kamu. semua soal kamu terlebih belakangan ini. mungkin memang apresiasi saya terlalu berlebihan terhadap kamu. toh, kamu bukan siapa-siapa saya. mukzizat pun sepertinya gak bisa mengenalkan saya pada kamu. hukum alam. sudah peraturan. saya masih belum mengerti apa yang sebenarnya saya tulis. tapi saya yakin kamu gak akan keberatan soal ini. toh, kamu tidak akan baca. sudah 3 hari terakhir saya hampir gak tidur malam. saya dedikasikan waktu istirahat saya buat mengenal kamu lebih dalam. dan sialnya, saya makin jatuh cinta. tapi ya biar saja. toh, kamu tidak terganggu. saya tau ini agak ringkuh untuk disebut surat cinta. tapi mau dinamakan apa lagi? toh, saya memang jatuh cinta.

saya yakin yang saya rasa ini gak seharusnya. sinting. gila. saya gak akan bisa tersenyum lebar sambil bilang kalo saya sudah jatuh cinta, sama orang yang sudah gak ada. yang bahkan belum sempat saya temui. seseorang yang bahkan lebih dulu dilahirkan ketimbang ayah dan ibu saya. seseorang yang sudah mati. seorang aktivis mahasiswa yang entah kenapa harus mati muda. yang entah kenapa harus diambil nyawanya tepat sehari sebelum merayakan ulang tahun yang ke 27. yang entah kenapa harus menghirup asap beracun mahameru. yang entah kenapa harus mati disana. entah entah dan entah. saya gak tau lagi harus ngomong apa.

seandainya masih ada sosok seperti kamu hidup di jaman ini. sosok nyata yang bisa saya sentuh dengan tangan. bukan cuma bayang-bayang.


manusia memang pasti mati. tapi pesonanya bisa abadi.


seperti yang kamu tulis,
berbahagialah mereka yang mati muda. 
berbahagialah dalam ketiadaanmu.

Gie,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar