Sabtu, 08 September 2012

a piece of thought



lalu naskah mulai diketik. seandainya kalimat dapat melukiskan cerita dan kata bisa merefleksikan rasa dengan sempurna, maka tidak ada yang lebih indah dari kita. kita adalah partikel air yang terhuyung menuju air terjun, yang punya impian untuk jatuh bebas dan mencicipi bagaimana aroma kebebasan saat melayang di udara. yang menentang resiko terhempas terlalu jauh, yang kapan saja dapat menempel pada daun dan ranting, atau terserap dan menyatu dengan tanah, juga lenyap menjadi gas karna surya yang belum lelah bekerja. yang saling berjanji untuk kembali bertatap muka, di perbatasan antara sungai dan lautan, pada tempat sederhana yang ku sebut sebagai muara.

lalu bagaimana bila salah satu dari kita tak pernah menampakkan sosoknya? yang mungkin saja telah menyatu dengan tanah dan membuat sebuah kehidupan baru yang nantinya menjadi paru-paru dunia, atau menguap terbang menuju awan dan dijatuhkan entah dimana letaknya. haruskah kita menyesalinya? karna mengganti ketenangan aliran dengan jatuh bebas diantara sela bebatuan.

tidak perlu. 

bukankah setidaknya kita sudah sempat rasakan bagaimana aroma kebebasan saat melayang di udara? 

dan untuk semua yang telah ku rasa.
itu sudah lebih dari cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar