Sabtu, 10 Desember 2011

salju di matamu

mataku terpaku pada butiran salju yang tak henti mendera.
dari balik jendela, aku hayati semua.

semua,
termasuk kau dan tatapanmu, kau dan tatapan sedingin salju mu itu.
salju memperkuat kesan dingin dimatamu, kesan kosong dalam tatapanmu.
tatapan yang kau tujukan khusus buatku.

tatapanmu buatku beku dan membatu, terkubur dalam timbunan sajlu bersama kenangan tentang tatapan penuh harapan yang terakhir kali kudapatkan darimu musim lalu.
aku rindu tatapan itu, dan aku benci tatapan sedingin salju mu.

kristal bening mulai jatuh membasahi pipiku, ku hapus dan ku sembunyikan dari mu yang kini telah duduk di hadapanku. aku tersenyum, berusaha mengubur pertanyaan yang semusim ini selalu menghantuiku. "kemana perginya kau yang dulu?"

kau tetap diam membisu di sudut itu, mungkin salju telah membuat lidahmu kelu.
atau,
keberadaanku yang membuatmu membatu seperti itu.

seketika ingatan tentang mu terputar kembali di kepalaku.
seperti menyaksikan sebuah moment masa lalu yang dibintangi oleh kau dan aku.
kristal bening seraya kembali membasahi pipiku, menelan kenyataan tentang apa yang telah berubah antara kau dan aku, menelan kenyataan tentang ketidakjelasan sebab perubahanmu itu.

dan salju masih tetap membekukan lidahmu.

ku palingkan wajahku untuk waktu yang cukup lama, untuk menghayati lalu melepas semua memory masa lalu itu. dan kau tetap diam, membeku bersama tatapan salju mu.

ingin saja aku ucapkan,
ingin saja aku tanyakan,
tentang alasanmu yang mendadak berubah kala musim itu,
karna aku tak suka.
aku rindu tatapan kasih mu yang dulu kau tujukan khusus buat ku.
aku rindu senyum manis mu yang dulu tak henti kau pertahankan kala bersamaku.
aku rindu setiap jengkal perhatian mu yang hanya kau tunjukan pada ku musim lalu.
aku rindu semua canda mu yang selalu ada untuk menghapus sedihku.

aku rindu semua hal itu, semua hal yang telah membuat ku terlalu banyak berharap.
semua hal yang telah membuatku melakukan sebuah penantian.
dan terlalu melibatkan perasaan tanpa berpikir resiko apa yang akan ku dapatkan.

sekarang kau tak lagi ada dihadapanku, kau telah kembali menghilang dibalik hujan salju di luar ruangan itu. datang dan pergi tanpa sedikitpun ucapan yang tertuju khusus buatku.
kau biarkan salju itu benar2 membekukan lidahmu, juga hati mu.

"besok, akan ku akhiri semua.
dan dimataku, kau akan kembali pada sosok awal mu,
sosok seorang teman, yang tak lebih dari sekedar teman.
besok, adalah batas penantian."

musim lalu... kata2 itu mulai terangkai di benak ku,
ketika hati kecilmu berubah menjadi penuh amarah.
ketika kau mulai kehilangan senyuman yang slama ini aku idamkan.
ketika bintang2 dimatamu memudar dan hanya menyisakan hitamnya malam.

dan detik ini, butiran salju itu mulai menyakan kepastian,
tentang kapan aku akan mengakhiri penantian,

namun jawabanku masih sama seperti musim lalu...

besok.
besok, akan ku akhiri semua penantian sia2 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar