Kamis, 07 Juni 2012

empty soul

setiap jengkal tubuhmu serasa mengejang, seakan semua partikel dalam tubuhmu menolak mentah-mentah aura kehidupan. dadamu sesak sementara pepohonan hijau berada di sekelilingmu. matamu merah sementara tidurmu tidak pernah kurang dari 8 jam. kamu pudar. kamu sekarat. bukan sekarat seperti orang kelaparan, bukan seperti korban kecelakaan atau bencana alam, bukan termakan penyakit atau dihalau usia. kamu sekarat. benar-benar sekarat dan butuh pertolongan. kamu tidak batuk, tidak muntah, apalagi mengeluarkan darah. tapi kamu sakit. satu titik dalam dirimu rusak dan kerusakan itu menyebar secepat bisa ular. secepat apel jatuh dari pohonnya. secepat nyala lampu. bahkan secepat kedipan mata. kamu sakit. kamu sekarat dan akhirnya kamu akan mati. jasadmu akan tetap berjalan di permukaan bumi. kamu akan tetap berkaca di cermin setiap pagi dan diam mengantre di kasir supermarket. kamu tetap bernafas dan tubuhmu akan tetap menjalankan metabolismenya. kamu hidup. hidup dalam satu jiwa yang sudah lama pergi. kamu kosong. lalu senyummu hanya tinggal garis melengkung bibir yang datang secepat ia pergi. tanpa arti. tawamu hanya tinggal suara heran akan keadaan yang tidak pernah kamu pahami. dan tangismu hanya tinggal tetesan air yang entah kenapa keluar dari sudut mata. kamu hampa. kamu bukan siapa-siapa. 

lalu kamu siapa? kamu hanya seonggok daging berjalan yang bahkan tidak pantas memiliki nama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar