Jumat, 25 November 2011

the empty chair

mereka ada disana, 5 orang terpenting dalam hidupku yang duduk tepat di barisan paling depan kursi penonton yang sengaja ku siapkan. orang2 spesial, dengan kursi2 yang spesial. semua ada, kecuali 1 orang yang sebenarnya sudah berjanji akan menghadiri penampilan perdana sahabatnya ini. aku gelisah, berulang kali aku lihat jam ditangan sambil mengoceh dalam hati "Kapan kau akan datang? pertunjukan akan segera dimulai, dan aku yakin kau tak mau kelewatan.."

tak pernah seperti ini sebelumnya, aku kenal kau begitu dekat. setidaknya cukup dekat untuk mengerti bahwa kau tak akan pernah melewatkan event besar sahabatmu. cukup dekat untuk mengerti bahwa kau akan lakukan apa saja untuk hadir tepat waktu. kau benci keterlambatan, kau benci ketidakpastian. tapi lihat sekarang. lihat kursi kosong di barisan paling depan. seharusnya seseorang telah duduk manis disana, menyaksikan penampilan perdana sahabatnya... sejak 5 menit yang lalu...

aku masih bertanya-tanya, pasti ada sesuatu yang cukup gila untuk menghancurkan gelar "mr. on time" yang selama ini dengan bangganya kau sandang. tapi ini memang bukan hari keberuntunganmu, kau membuat gelar itu tak lagi berlaku. tapi kenyataannya, aku masih menunggumu, menunggumu duduk dikursi itu... sejak 30 menit yang lalu...

aku masih ingat ketika itu, 2 tahun lalu tepat saat hari jadiku yang ke-17. sweet seventeen yang tentunya hanya ku alami sekali seumur hidupku. dan aku sempat ragu kau akan datang tengah malam bila untuk sekedar mengetuk pintu kamar ku dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan kue tart ditanganmu. mengingat saat itu hujan deras dan aku yakin kau tak akan mampu melewati hujan itu. kau bisa terkena flu berat selama 2 atau 3 minggu. aku tak mau. lalu suara itu tiba2 memecah keheningan ditengah derasnya hujan, suara ketukan pintu kamar yang sedari tadi ku impikan. tepat waktu seperti biasa, di menit pertama hari sabtu tanggal 26 september 2009. ku temukan kau basah kuyup tak karuan di balik pintu, dan kau mulai menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku, aku sampai menangis karena tak tega melihat sahabatku yang gila menantang penyakit dengan hujan-hujanan tengah malam seperti itu. lalu perasaan terharuku seketika berubah jadi keinginan untuk menampar wajahmu saat kau bilang "Maaf aku tak sempat beli kue tart, tadi aku ada urusan di kampus hingga jam 10.30, toko kue sudah pada tutup.." betapa bodohnya kamu, apa kamu tak mengerti bahwa melihatmu ada disini pun sudah menjadi hadiah paling menabjubkan yang pernah ada, melebihi kalung berlian apalagi hanya kue tart. kau memang bodoh, bodoh dan nekat. kau sahabatku yang bodoh dan nekat. dan aku menyayangimu..

aku sadar, kau memang orang paling tepat waktu di dunia ini, dan aku percaya ada suatu hal yang benar2 gila terjadi  hingga kau kehilangan waktu berhargamu itu. dan inilah kenyataannya sekarang, seluruh lampu teather sudah dimatikan, pertunjukan sudah selesai, tak ada satupun orang disini kecuali aku, menunggumu duduk dikursi itu, sejak berjam-jam yang lalu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar